TUHAN AKU HAMBA KURANG AJAR

Tuhan Aku Hamba Kurang Ajar

Tuhan aku tak pernah mengajukan proposal barang selembarpun

Namun karena keMaha tauan dan bijaksananya dzatMu

Kau percayakan padaku kehidupan, meski Jibril dan serengrengan malaikat sempat tak sepakat

Lalu kau modali aku dengan ragam fasilitas

Dari tubuh yang sempurna tanpa cacat

Lima indra serta akal sehat

Kau lahirkan aku dalam keadaan suci tak bernoda, bahkan karena orangtuaku muslim, lafadz yang paling pertama kudengar adalah alunan bait panggilan-pujian shalat

Tak cukup sampai di sana aku juga terlahir di negeri yang sila dan dasarnya ketuhanan

Wajar jika sekarang aku Islam walaupun aku muslim kurang ajar

Beranjak dewasa aku disekolahkan di madrasah

Kudengar dari guru ngajiku tentang Engkau, Tuhan semesta alam mencipta dengan cinta

mengutus rasul agar manusia hidup dengan betul

Namun gobloknya aku, bukan malah bersyukur

namun dengan pongah menjadi kufur

Bukan cinta yang kutebar, namun kebencian yang kubiarkan tumbuh subur

Tuhan semakin lama aku belajar, mahir aku bertengkar

Aku musuhi mereka yang berbeda, padahal mereka semua sama sepertiku,

tak pernah memilih untuk lahir dari rahim ibu yang beragama apa?

tersembur dari sperma ayah yang bagaimana?

 

Tuhan...

Informasi yang kudengar yang katanya darimu

semua manusia lahir dalam keadaan fitrah

Namun dengan lancang dan semena-mena kulempar fitnah

Aku ill fell untuk berbhineka

Aku najis jadi tunggal ika

Maka harus aku hancurkan mereka dengan bom dan senjata

Padahal aku besar di Indonesia

Tumbuh di tanah serta makan dengan hasil bumi nusantara

Karunia agung negeri indah ini tak kujaga

Tugas menjadi khalifah filardi kuabaikan

Yang kuteriakkan hanya khalifahnya saja

Sementara al ardi, bumi ini ku hancurkan

Betapa sombongnya aku wahai Tuhan

kuteriakan engkau Maha Besar dengan besar kepala

Padahal aku sadar aku penikmat dosa besar

Tuhan aku jadi panitia gagal dalam agenda acara kehidupan

Kuselenggarakan karunia agungmu dengan santai dan lalai

Prediksi malaikat Mu kusaksikan dengan nyata

Makhlukmu saling menumpahkan air mata dan darah

Kitab sucimu tak digunakan sebagai pedomanan penyelenggaraan

Hanya dibaca, dihapal, dan dilombakan

Saat sesekali ditafsirkan, lagi-lagi yang benar hanya aku yang lain ku teriaki mungkar

Padahal ilmuku hanya sepercik dari tetesan ujung jarum lautan ilmumu

Maafkan aku Tuhan

Aku kini sadar...

Aku ingin beriman padaMu dengan aman

Ingin hidup penuh kedamaain

Tanpa caci dan saling menghakimi

Penuh toleransi tanpa saling justifikasi

Tuhan aku ingin selamat

Aku janji tak akan lagi membuat surgaMu penuh sekat

Siapa aku...siapa Engkau...

Buatlah aku mengenali diriku

Agar aku mengenali diriMu

Post a Comment

1 Comments