Jakarta—Dalam upaya menghidupkan syiar Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin, Pesantren Tinggi Khatamun Nabiyyin Jakarta kembali menggelar program tahunan bertajuk "Safari Dakwah Khatamun Nabiyyin". Kegiatan ini menjadi refleksi nyata dedikasi lembaga pendidikan Islam tersebut dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman dan memperkuat ukhuwah di tengah masyarakat.
Puluhan mahasantri terpilih dikerahkan sebagai dai dan daiyah ke delapan wilayah strategis, di antaranya Pare-pare, Sidrap, Wajo, Lampung, Gowa, Tosora, Mamasa, dan Jakarta. Dengan misi berdurasi tiga bulan penuh, program ini tidak sekadar menjalankan dakwah konvensional, melainkan juga berfokus pada pembangunan infrastruktur dakwah yang berkelanjutan. Setiap dai dituntut untuk aktif dalam berbagai kegiatan dakwah, mulai dari membimbing masyarakat melalui kajian agama hingga melaporkan perkembangan harian kepada para pembina.
Menjajal Tantangan Dakwah di Pelosok Negeri
Setiap wilayah yang menjadi tujuan dakwah memiliki tantangan tersendiri. Namun, para dai muda ini menunjukkan komitmen tanpa batas dalam menyampaikan ilmu agama yang relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Salah satu contohnya adalah program di Desa Belabori, Kecamatan Parang Loe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, di mana berbagai kegiatan keislaman berhasil menyatukan masyarakat.
Setiap pagi, warga desa antusias menghadiri kajian fikih dan akhlak yang dipimpin oleh para mahasantri. Malam harinya, kegiatan tadarus Al-Qur’an menjadi pengisi waktu yang mempererat hubungan antarwarga. Anak-anak setempat pun tidak ketinggalan mendapatkan pelajaran mengaji setiap sore, menciptakan momen bermakna bagi generasi muda.
Pesantren Ramadan: Investasi Spiritual untuk Generasi Muda
Puncak rangkaian kegiatan ini adalah Pesantren Ramadan yang dilaksanakan pada 23 hingga 26 Maret. Remaja desa dengan antusias mengikuti sesi-sesi pembelajaran agama, mulai dari kajian fikih, diskusi akhlak, hingga praktik mengaji Al-Qur’an. Materi yang disampaikan dirancang interaktif sehingga para peserta tidak hanya memahami, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Ustaz Al-Quds, salah satu koordinator lapangan, Safari Dakwah ini tidak hanya membawa manfaat bagi masyarakat yang menjadi sasaran program, tetapi juga menjadi sarana belajar bagi para dai muda. “Kami menyaksikan dinamika Islam di berbagai daerah, dengan segala potensi dan tantangannya,” ungkapnya.
Syiar Islam yang Penuh Cinta
Pesantren Tinggi Khatamun Nabiyyin mengharapkan program ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Masyarakat yang telah mendapatkan pembinaan diharapkan menjadi agen perubahan, melanjutkan misi dakwah di komunitas masing-masing. “Semoga Allah SWT meridai setiap langkah yang kami tempuh dan syiar Islam yang penuh cinta terus menggema hingga pelosok Nusantara,” ujar Ustaz Akhyar, salah satu pembina program.
Program Safari Dakwah Khatamun Nabiyyin 1446 H tidak sekadar menjadi rutinitas tahunan, melainkan bukti nyata keberlanjutan misi dakwah yang penuh perjuangan dan pengorbanan. Dengan semangat kebersamaan dan cinta, Khatamun Nabiyyin terus berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih baik dan Islami.
0 Comments