Nasihat Kiaiku dalam Pidato Penutupan Orientasi Mahasantri Baru


Orientasi Mahasantri Baru dalam lembaga pendidikan adalah hal yang penting, sebagaimana pentingnya sebuah orientasi hidup bagi manusia dalam perjalanan kehidupannya. Manusia dalam hidupnya harus terus bergerak. Adapun gerak agar tidak menjadi sia-sia membutuhkan arah dan tujuan (Orientasi). Orientasi menjadi tahapan yang harus semua orang lalui dan terus sadari dalam setiap gerak kehidupannya. agar teraktual setiap potensi diri dan menyempurna sebagai manusia.

Orientasi kehidupan menjadi hal yang seringkali diabaikan. Kehidupan tanpa arah menjadi akibat yang tak terelakkan. Ada 2 ideologi besar yang sama-sama melahirkan orientasi kehidupan yang terbatas pada materialisme. Padahal segala hal yang bersifat materi senantiasa menuju kerusakan. Tetapi pandangan ilahiah menawarkan orientasi kehidupan yang jauh lebih realistis bagi kehidupan manusia.

Hubbul Dzat mencintai diri dalam kehidupan manusia dapat diuraikan dalam beberapa kecenderungan.  Hubbul Baqo mencintai keabadian, Hubbul Kamal mencintai kesempurnaan, Hubbul Jamal/Lazah mencintai keindahan dan hal-hal enak. Dari sinilah bagaimana pandangan ideologi kehidupan seseorang dibangun yang seterusnya akan mempengaruhi orientasi dan arah gerak kehidupan. Kembali kepada fitrah adalah menyadari setiap kecenderungan alamiah manusia, kemudian memikirkan dan membangun ulang paradigma kehidupan untuk dapat menjadikan Hubbu Dzat menjelema menjadi Hubbullah.

rangkuman ditulis Mursyid Al Haq dari pidato penutup kegiatan Orientasi Mahasantri Baru Pesantren Khatamun Nabiyyin, oleh Bapak Kiai Akbar Saleh, BA.

Post a Comment

1 Comments