RAQIB VS ATID SIAPA YANG LEBIH SIBUK DI HARI RAYA IDUL FITRI


Malaikat Raqib cengengesan melihat iblis dan rekan-rekan setan tak bisa tidur nyenyak. Pasalnya gendang telinga mereka panas mendengar alunan takbir, tahlil, serta tahmid yang tak henti-hentinya dikumandangkan dari sejak terbenam matahari pada akhir Ramadhan hingga  terbit fajar di bulan Syawal. Iblis terus mengintruksikan kepada kabinet kerja agar terus berinovasi dalam upaya mewujudkan nawacita kegelapan. Salah satu setan yang menjabat sebagai menteri pendidikan dan budaya memberikan instruksi kepada para stafnya, kita sebagai makhluk Tuhan yang mendapatkan mandat untuk menggoda manusia harus terus aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengemas setiap dosa dan kezaliman.

Di sisi lain Raqib dan tim notulensi amal baik juga sedang sibuk menuliskan rupa-rupa amal baik yang sedang dilakukan para hamba-hamba saleh. Ada begitu banyak euforia kegembiraan para alumni Ramadhan yang lulus Cumlaude dengan predikat Taqwa. Lalu lintas satelit Arsy Tuhan malam itu benar-benar padat. Bayangkan saja jika seorang hamba mengucapkan satu kalimat takbir, berapa pahala yang dia dapatkan, kemudian ada  tetangganya yang mengirim opor ayam, sate kambing, dan Rendang ke Mesjid untuk orang yang sedang takbiran, terus tetangga yang lain membuatkan kopi Arabika Papandayan untuk jemaah masjid. Pokoknya ada rantai amal saleh yang panjang malam itu. Ada berapa banyak umat manusia yang terlibat pada simbiosis pahalaisme.

Sebenarnya Raqib senang sih dengan kondisi seperti ini, kendatipun hal semacam ini membuat timnya harus kerja lembur tak kenal lelah. Tapi disisi lain Raqib juga kasihan mendengar kabar rekannya Atid beserta jajarannya sepi proyek. Di tengah-tengah kesibukannya Raqib menyempatkan diri menghubungi Atid via Telepon Video, sekalian mau mengucapkan selamat Idul Fitri dan mohon maaf lahir batin pikirnya.

Assalamualaikum Wr Wb, Selamat siang Mas Atid, apa kabar?

Mas Atid senangnya bukan main, dapat Telepon dari Kang Raqib. Waalaikumsalam Kang, alhamdulillah saya sehat wal afiyat, sampean gimana sehat? Lagi sibuk yah catat pembukuan amal heheheh.

Sambil senyum-senyum Kang Roqib menjawab, alhamdulillah mas berkat doa antum saya sehat, iyah nih lagi pada sibuk, para pegawai saya sampe kewalahan, kalau misalkan ada karyawan atau anak-anak PPL di Divisimu yang nganggur suruh bantu2 lah ke sini.

Oh syukurlah kalau begitu Kang, yang penting sampean sehat. Tetap jaga daya tahan tubuh biar tetap fit di tengah kesibukan bekerja. Sebenarnya saya bisa kirim tenaga pembantu ke Divisi sampean, tapi saya khawatir para karyawan di tempat saya belum terbiasa berhubungan dengan perkara amal saleh, soalnya mereka semua rata-rata berlatar belakang pendidikan sarjana dan magister jurusan Administrasi Amal Buruk.

Oh begitu yah mas, benar juga sih takutnya nanti ada sistem eror, kalau sebuah urusan ditangani oleh yang bukan ahlinya. Tapi mas gimana kalau kita kerjasama saja?

Wah menarik tuh kang, tapi kerjasama gimana nih maksudnya? Saya masih belum kebayang bentuk kerja samanya.

Jadi begini mas Atid, selama bulan Ramadan kemarin, kan banyak banget tuh orang-orang yang melakukan amal saleh, belum lagi sekarang sudah masuk bulan Syawal. Semalam saja pas malam Takbir banyak sekali catatan pahala umat manusia. Apalagi pas 1 Syawal, budaya bangsa manusia adalah saling bermaaf-maafan. Momentum idul fitri banyak dimanfaatkan anak cucu Adam untuk menggugurkan dosa dengan sesamanya. Nah adapun kerjasama yang bisa kita jalin, bagaimana kalau Mas Atid bersama Tim bertugas guna menganalisis setiap amal baik yang mereka lakukan. Setelah data catatan amalnya saya infut, kemudian saya kirim soft filenya, dan tugas mas Atid melakukan screaning dan memfilter amalan yang terindikasi palsu, tidak ikhlas, politis, pragmatis, dan mengandung hal-hal negatif yang sifatnya sangat halus.

Mas Atid terlihat senyum paham di layar Smart Phone Kang Roqib, kemudian Mas Atid menyetujui ide brilian rekannya.  Saya yakin Tuhan pasti setuju dan mendukung penuh ide kerjasama yang akan kita jalankan ini ucap Atid. Kang Raqib kalau begitu sudah dulu yah, saya mau Meeting dulu dengan para staf di  Divisi Kearsipan Amal Buruk, sekaligus sosialisasi kerjasama kita. Saya tutup dulu yah teleponnya, mari kita agendakan kopdar untuk bahas teknis sekaligus tanda tangan MOU kerjasama.

Oke kalau begitu Mas, makasih banyak loh sebelumnya untuk kesediaan kerjasamanya. Sehat-sehat yah mas. Assalamualaikum Wr Wb... see you next time

Oke kang sama-sama, waalaikumsalam wr wb...see you..

Roqib hendak kembali bekerja setelah menelepon Atid. Tak lama setelah telepon ditutup tiba-tiba ada notifikasi email masuk tertulis dari @hambatampan isinya surat tembusan dari seorang makhluk bumi.  Suratnya disertai lampiran dan berisi daftar amal baik, list kunjungan silaturahmi dan permohonan maaf, statistik peningkatan ibadah, jurnal uang keluar untuk zakat, infak, sedekah, dan dana THR, serta lembaran amal lainnya. Kemudian di akhir surat tembusan tersebut tertulis bahwa maksud dan tujuan surat ini adalah dalam upaya mempermudah bapak malaikat dalam mencatat amalan hamba tampan. Cukup dengan copy paste saja. Adapun laporan amal yang diduga palsu, atau datanya diduga hasil plagiat, bisa langsung dicek saja di sistem kemalaikatan yang pasti sudah canggih.

Dalam kolom list kunjungan silaturahmi dan permohonan maaf, tertulis keterangan bahwa silaturahmi dan permohonan maaf tetap dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan Covid 19 dan sebagian lainnya dilakukan  secara virtual. Dari nama-nama yang dikunjungi, tertulis nama-nama teman sekolah, teman pesantren, teman organisasi, teman di karang taruna, teman di LSM, teman di kampus, barisan para mantan, teman ngalapak buku dan kawan literasi, keluarga dekat dan jauh dari ayah dan ibu, para guru ustdz, dan dewan kiai, orang yang kukagumi dan kucintai namun sudah punya kekasih, serta banyak lagi daftar orangnya.

Roqib geleng-geleng kepala setelah membaca dan mencermati surat dan lampiran yang diterimanya. Ini Si Hamba Tampan cerdas juga yah, tapi sembrono nih bocah. Ngga apa-apalah lumayan mempermudah kerjaan Divisi Kearsipan Amal Buruk.

Mursyid Al Haq

Pangandaran

Kamis, 13 Mei 2021 M/1 Syawal 1442 H

 

 

Post a Comment

0 Comments