PAHAMI BAHASA CINTAMU, AGAR HUBUNGAN TETAP LANGGENG



“Jika ada seseorang mencoba mendefinisikan cinta, sejatinya dia tidak mengerti apa itu cinta" begitu kata kiaiku. Aku geleng-gekeng kepala kagum sama pak kiai, Karena memang definisi akan selalu membutuhkan batasan dan esensi pembeda atas apa yang didefinisikannya. Kita ambil contoh definisi manusia adalah hewan yang berpikir, berpikir menjadi batasan dan esensi yang membedakan manusia dengan kecoa misalnya. Adapun cinta maknanya begitu luas dan bebas tanpa batas dimensi ruang dan waktu, bagaimana mungkin kita akan mampu mendefinisikannya.
Lalu apa itu bahasa? Aku coba buka KBBI disana tertulis bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri, bahasa juga berarti percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun. Bahasa bagi manusia selain digunakan sebagai alat komunikasi juga sebagai ekspresi kediriannya. Ada banyak sekali jenis bahasa, baik yang sifatnya lisan atau tulisan. Belum lagi pembagian ragam jenis bahasa lainnya, seperti bahasa tubuh dan isyarat. Aku jadi ingat pada pelajaran ilmu mantiq saat di pesantren, bahasa masuk pada pembahasan Dalalah.
Di atas motor dalam sebuah perjalanan liburan aku dan seorang teman berbincang banyak hal. Salah satu topik pembicaraan kita mengenai kisah dua kekasih (baik yang masih berpacaran, tunangan, ta’arufan, pengantin baru, atau bahkan dua orang yang sudah berumah tangga puluhan tahun dan sudah memiliki anak bahkan cucu) yang hubungan asmaranya runyam, menemukan banyak sekali problem di tengah jalan, bahkan berantakan. Saat ditanya keduanya mengaku saling mencintai. Aneh bin ajaib, mengapa dua orang yang saling mencintai masih saja bisa tidak akur. Bukankah seharusnya mereka menghabiskan waktu untuk bercumbu mesra sehingga tak ada lagi kesempatan untuk bertengkar.
Telisik punya telisik ternyata rusaknya sebuah hubungan Relationship bukan hanya karena faktor ekonomi, perselingkuhan, KDRT, atau hal lain yang dalam undang-undang dilarang dan menjadi penyebab pengadilan ketuk palu perceraian. Penyebabnya boleh jadi salah satu atau keduanya tidak mengerti bahasa cinta pasangannya, atau ada kekeliruan dalam berbahasa. Bahasa cinta yang tidak dimengerti akan disalahpahami terlebih lagi kekeliruan berbahasa dalam cinta akan sangat fatal akibatnya. Kedua hal ini dapat menjadi awal dari sebuah kekacauan dan huru-hara. Misal saat seorang perempuan cemburu, kemudian dia mengungkapkan bahasa cintanya dengan menghubungi mantan kekasihnya saat SMA agar si suami balik cemburu, atau sebaliknya seorang suami cemburu pada istrinya, kemudian mengungkapkan bahasa cintanya dengan membakar hidup-hidup pria yang membuatnya cemburu.
Bahasa cinta begitu abstrak, dari yang ringan dan asyik sampai yang menegangkan. Kita sebagai manusia perlu terus belajar dan melatih diri untuk dapat mengungkapkan bahasa cinta dengan efektif dan tepat sasaran. Selain itu memahami bahasa cinta pasangan jadi hal yang penting dan utama untuk merawat serta memupuk cinta. Berikut tips guna mengungkapkan bahasa cinta anda.

1. Aktif, Kreatif, inovatif
Cinta harus diungkapkan, terlalu pasif dalam mengekspresikan bahasa cinta bisa jadi bukan hal yang baik untuk sebuah hubungan. Tidak hanya aktif tetapi perlu juga kretifitas dan inovasi dalam menunjukan cinta. Misalnya dengan cara sederhana tetapi menggugah perasaan pasangan. Kamu boleh punya cinta segede gunung himalaya, jika tidak dikemas dengan cara yang baik alih-alih membuat pasanganmu mengerti cintamu, malah yang ada membuat dia merasa tak nyaman. Tidak bagus juga terlalu hiperaktif, yang sedang-sedang saja.

2. Gunakan akal sehat
Kata Agnes Monica dalam lagunya “cinta ini kadang-kadang tak ada logika". Walaupun memang kenyataan sering demikian, tapi kita tetap harus bisa mengatur perasaan kita. Jangan sampai kita tidak bisa bedakan antara cinta dan obsesi. Ketika kamu cemburu karena cinta, tetap harus gunakan akal sehat yah. Dengan demikian bahasa cintamu akan jauh lebih terukur dan tepat sasaran. Cinta tanpa logika seperti bermain tinju penuh semangat tanpa teknik dan strategi, akhirnya kamu babak belur.

3. Benar dan Baik
Semua hal dalam kehidupan tidak hanya cukup benar. Benar adalah dapur dalam dirimu tetapi semuanya harus disajikan sebagai kebaikan. Kamu mungkin ada dalam posisi benar tetapi tidak lantas membuat kamu sah melakukan segala hal termasuk dengan cara yang buruk. Misalnya kamu punya masalah dengan pasangan, kemudian kamu berdebat, usahakan semuanya dikemas dan berakhir dengan cara yang baik. Kebenaran yang baik akan melahirkan kebijaksanaan. Kalau sudah begitu bahasa cintamu pasti akan berbuah manis.

4. Cinta Vertikal
Pastikan semua cintamu berorientasi untuk hal yang tinggi dan luhur. Dengan bermodalkan cinta yang tujuannya tidak sempit dan kerdil akan memengaruhi bahasa cintamu. Saat kamu menentukan skala prioritas dan capaian cintamu tentu akan terungkap bahasa cinta yang baik. Misalnya tujuan cintamu untuk menggapai rida Tuhan. Egoisme tentu akan dengan sendirinya tersingkirkan. Bahasa cinta yang sehat terlahir dari konsep, gagasan, paradigma, dan cita-cita cintamu yang sehat pula. Kamu mungkin perlu juga melakukan ritual-ritual keagamaan/kepercayaan yang sakral bersama pasanganmu. Hal itu akan menambahkan kekuatan spiritual cintamu. Seperti salat berjamaah/berdoa berdua, pergi ke gereja bersama (atau tempat ibadah sesuai keyakinanmu).

5. Jangan berhenti belajar
Sepintar dan sebanyak apapun ilmu seseorang dapat dipastikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang belum dipelajarinya jauh lebih banyak. Begitupun dalam cinta, kamu harus terus update dan upgrade bahasa cintamu supaya terus tumbuh dan berkembang. Kalau kamu masih menggunakan cara primitif di zaman milenial lebih baik taruh saja cintamu di celana dalam. Bahasa cintamu harus punya nilai estetika dan jadi sebuah karya. Saling sindir di medsos atau mengekspos masalah asmaramu ke publik adalah cara jahiliah, terbelakang, dan kekanak-kanakan. Dengan kamu banyak belajar kamu akan lebih dewasa dalam cinta, bercinta, dan mengungkapkan bahasa cintamu.


Mursyid Al Haq
Banjar, 20 Mei 2021 Dalam kegalauan romansa intelektual

Post a Comment

0 Comments