Nasib Cucunya Eyang Muhamad

Oleh: Mursyid Al Haq
Ditulis pada bulan Muharam

Nasib Cucunya Eyang Muhamad
Jangan terlalu mendalami sejarah jika kau tak mau mendengar kisah darah yang tertumpah dengan murah begitu ucap temanku. Aku pikir nasib temanku yang satu ini sangat beruntung, karena ia hidup di tengah keluarga yang agamis. Liat nama kakeknya aja Muhamad, betapa islaminya bukan? Namun mendengar pernyataan temanku tadi, muncul pertanyaan dalam benaku. apa hubunganmya sejarah dengan kisah darah yang tertumpah dengan murah. Untuk menjawab rasa penasaran itu aku mulai menambahkan buku sejarah ke dalam daftar bacaanku, terutama sejarah Agama Islam. Karena latar belakang pendidikan temanku tadi di lembaga islam, tentu analisis yang diutarakannya tak akan keluar dari sejarah Islam.

Setelah berlalunya waktu dan beberapa buku sejarah islam selesai aku baca, akhirnya aku mulai mengerti betapa perjalanan kehidupan manusia ini penuh kengerian. Tak berlebihan mengingat komentar temanku tentang sejarah khususnya yang berkenaan dengan Agama ini. Agama yang secara etimologi berarti tidak kacau ternyata tak semulus yang kita bayangkan.

Islam sebuah ajaran Tuhan setelah lebih seribu empat ratus tahunan ditinggal sang utusan yang membawanya ke bumi serta mengajarkannya pada penghuni planet ini telah melalui masa kelam yang cukup banyak dan mendalam. Bayangkan saat sang Nabi wafat, umatnya sambut dengan pertengkaran soal kepemimpinan tanpa hiraukan jenazah yang mestinya segera dikuburkan. Hanya segelintir keluarga dekat dan beberapa sahabat yang mengurus jenazahnya dengan setia.

Selanjutnya soal sumber referensi penting Agama Islam yakni hadis, pernah dilakukan pembakaran besar-besaran dengan alasan yang tidak aku dapat mengerti. Selanjutnya perang saudara yang menimbulkan banyak korban, dan lagi-lagi alasan yang banyak dicantumkan hanya kesalahpahaman. Tanpa ada pihak yang benar dan salah semuanya di buat abu-abu. Itu hanya sebagian kecil dari teka-teki sejarah yang dalam pandanganku masih membutuhkan banyak analisis guna mengungkap dan mengambil hikmah darinya.

Ada satu kisah yang cukup menyayat hati. Sejarah ini jarang diceritakan. Akupun kaget saat mendengarnya. Sesesekali disampaikan dengan tidak tuntas dan tanpa memberi kejelasan. Soal tragedi karbala. Pembunuhan terhadap Sayyidina Husain cucunda Baginda Nabi Agung Muhammad Saw. Tragisnya dalam pembataian ini leher Sayyidina Husain dipenggal lalu kepala mulia itu ditancapkan di ujung tombak dan diarak keliling kota. Bahkan dalam beberapa riwayat kepala itu sempat ditendang-tendang dipakai mainan. Yang melakukan hal seperti itu bukan Yahudi, Nasrani atau agama lain, tapi orang-orang yang mengaku beragama Islam.

Dalam kejadian yang memilukan ini, keluarganya sayyidina Husain juga banyak menjadi korban. Beberapa anaknya dari yang masih bayi hingga yang paling dewasa juga terbunuh dalam tragedi ini. sejarah ini sangat jarang dan sedikit sekali dibahas. Terlebih lagi untuk dianalisis dan melakukan kajian mendalam tentangnya.

Aku sendiri merasa aneh, tidak pernah kutemui guru ngaji atau guru agama di sekolah yang mengisahkan cerita ini dengan jelas. Sehingga jarang sekali orang yang mengetahui sejarah ini. sempat aku mengobrol dengan Kakek dan nenek tentang kisah tragis ini, Mereka tak mengetahui kecuali hanya sedikit. Alasannya tidak pernah mendegar penjelasan mendalam atau mempelajarinya waktu sekolah madrasah. Bahkan sempat juga kutanyakan pada beberapa temanku yang mengenyam pendidikan pesantren mereka tak mengenal banyak tentang sejarah kehidupan keluarga Nabi. Termasuk sejarah tragis pembataian cucu tercinta Nabi Sayyidina Husain. Temanku yang satu ini karena ia seorang santri sedikit memberikan alasan kenapa sejarah ini jarang disampaikan. Menurut penjelasan ustadznya, Islam punya sejarah kelam dan kita selaku umatnya tidak perlu berlarut-larut dalam situasi itu. Jangan mengorek luka lama yang sudah kering begitu singkatnya. Lalu spontan aku timpali jawaban yang aku pikir ngaco itu. Ini bukan soal berlarut-larut dalam sejarah. Namun bagaimana umat manusia itu dapat mengambil pelajaran dan hikmah jika tak mengenal sejarah agamanya.

Jika seperti ini yang tejadi akan nampak cenderung ditutupi dan akhirnya menimbulkan pertanyaan besar. Sejarah itu Perlu kita kaji lebih mendalam. Kenapa cucunya Nabi bisa terbunuh dengan sangat sadis. Betapa murah darahnya padahal dia orang mulia. Bagaimana dengan darah manusia yang lainnya yang bukan siapa-siapa tentu akan lebih tak berharga pada masa itu.

Aku rasa kita perlu mengetahui sejarah bahkan yang paling kelam sekalipun. Tentu akan ada banyak hikmah dan pelajaran yang terkandung di baliknya. Aku bertanya-tanya, kenapa sejarah yang dalam pandanganku cukup penting ini sedikit sekali orang ketahui. Atau mungkin karena Sayyidina Husain sebagai korban adalah sosok yang tak begitu penting sehingga terlupakan. Tapi mengingat beliau sebagai cucu Sang Nabi rasanya miris sekali jika kejadian ini dianggap tidak penting, bahkan cenderung disepelekan dan dilupakan. Bukankah dalam beberepa cerita dan riwayat dikisahkan betapa Nabi mencintai keluarganya termasuk cucunya Sayyidina Husain. Nabi pernah berkata bahwa cucunya Hasan dan Husain adalah dua pemuda penghulu surga. Bukankah seluruh aspek kehidupan Nabi perlu kita contoh. Termasuk bagaimana cara Nabi mencintai anak dan cucunya, juga harus kita ikuti selaku umatnya. Karena yang Nabi lakukan tidak sedikitpun keluar dari hawa nafsunya semata.

Malang sekali nasib cucunda Nabi Agung Muhammad Saw. Sayyidina Husain harus mati terbunuh dengan cara yang mengerikan. Tubuh dan kepala harus terpisah disaat meregang nyawa. Kakaknya Sayyidina Hasan mati terbunuh karena racun yang begitu dahsyatnya. Aku tidak dapat membayangkan betapa sedihnya kanjeng Nabi Saw. Cucu yang semasa hidupnya ditimang-timang, diciumi, bahkan membuat sang nabi berlama-lama sujud karena Sayyidina Hasan dan Husain sedang bermain dipunggung beliau, harus terbunuh di tangan umatnya yang mengaku memegang teguh risalah yang diajarkannya.
Apakah umatnya hari ini juga akan berusaha melupakan atau mengubur kisah ini tanpa mau mengambil pelajaran dan hikmah?

Setelah beberapa lama secara tak sengaja aku bertemu dengan teman yang pernyataannya membuat aku terangsang membaca kembali sejarah. Halo bro, sapaku padanya. Kemana aja? Lama kita ngga ngobrol sambil ngopi bareng. Nasib ente beruntung yah bisa mengenal sejarah dengan baik. Bahkan sudah dapat memotivasi orang lain termasuk ane, untuk membuka kembali lembaran sejarah yang sudah tak lagi menarik di mata kawula muda. Kakek ente sehat? Ente benar-benar cucunya Kakek Muhamad yang top deh.

Post a Comment

4 Comments

  1. Aamiin...syukron.
    semoga kita ada dalam keberkahan-Nya dan kelak mendapatkan syafaat Nabi...
    sholawat...allohumma soli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad

    ReplyDelete
  2. Good job akang mursyid..
    Cakep pisan aui tulisan Aa'.. Tingkatkan kawan����

    ReplyDelete