Menjadi Kafir di Hari Ibu? Siapa takut


Menjadi Kafir di Hari Ibu?
Siapa takut

Hari ibu adalah tradisi Kafir begitu ucap seorang teman sambil nyinyirin status FB-ku. Aku jawab saja dengan sembrono, lah kalau memperingati Hari Ibu budaya kafir, aku mau kafir dulu biar bisa tenang melaksanakanny, lalu ku tanya, Coy...itu otak pentium berape sih, ente masih aje sibuk...kufar-kafir, tradisi kafir itu mendurhakai Ibu, orang-orang ngasih bunga, bikin kue, bacain puisi sama ibunya dibilang bid'ah, yang bid'ah itu ngasih bom buku sama ibunya...wkwkwk.
Tapi kan Nabi ngga mencontohkan, sanggahnya sambil rada emosi, ane ketawa aja, masa begituan doang harus diajarin Nabi, dia itu tugasnya banyak termasuk ngadepin manusia pentium rendahan kaya lu. Nabi cukup mengajarkan nilai-nilai kebaikan, hormat dan taat terhadap orang tua utamanya Ibu, lagian kan Ibunya Nabi Muhammad saww sudah meninggal saat Nabi masih kecil, jadi wajarlah Nabi ngga terlalu detail bagaimana cara berbuat baik pada sosok Ibu, yang jelas umat manusia mengerti bahwa memuliakannya adalah wajib, dengan cara apapun. Terus larangan perayaan Hari Ibu ada Hadistnya?
Temenku diem aja, mungkin mikir dulu, tak lama dia ngomong lagi, bukankah berbuat baik sama ibu tak mengenal ruang dan waktu, mengapa mengingat kebaikannya cuman setahun sekali?tiap malem kan bisa!
Orang model ente ini sombongnya luar biasa, Kita semua tau berbuat baik pada Ibu itu harus setiap saat, tapi kita sadar sebagai manusia yang lalai dan sering lupa, kita perlu momentum untuk mengingat sesuatu, Hari Ibu adalah waktu dimana mereka yang tersibukan dengan dunia sadar, ia punya malaikat yang sudah buanyak berjuang sejak dirinya balita, Hari Ibu adalah untuk mengetuk hati manusia yang berkurang kepedulian pada Ibunya, untuk setidaknya satu hari dalam setahun membuat Ibunya bahagia, menyegarkan ingatan kita tentang album masa kecil yang penuh kasih sayang dan belaiannya, syukur-syukur setelah momen ini berakhir, kita semua bisa menjaga ingatan untuk selalu menjaga cinta dan ekspresi mengungkapkanya tanpa kenal waktu. Kalau nte bisa tiap hari bikin kue, kasih bunga, dan bacain puisi malah bagus banget.
Pokoknya budaya kafir temanku keukeuh, dengan nada semakin meninggi lalu berdalil,  kata ustadzku siapa yang menyerupai orang kafir, ia termasuk ke dalam golongan tsb. yah sudahlah...sono tuh angkat telepon pacarmu....dari tadi HP-mu berdering....wkwkwk...lah itu budaya..apa...budaya ahli Syur...dan foto-foto Syur...
Oh iyah..Peringatan Hari Ibu di luar negeri itu beda sama di Indonesia, mari belajar sejarah...ah...besok kudu ganti laptop, pentiumnya udah ketinggalan...

Post a Comment

0 Comments