PR Anak Bangsa

PR Anak Bangsa

Ketertinggalan Indonesia atas banyak negara lain yang maju begitu kompleks, semuanya bisa kita lihat pada persoalan ekonomi. Ekonomi menjadi salah satu faktor penggerak seluruh sistem kehidupan, lemahnya perekonomian  akan menimbulkan banyak kendala, namun persoalan ekonomi tak akan selesai dengan hanya terus mengutang. Mengutang hanya akan menimbulkan kekerdilan dan ketidak berdayaan negara terhadap keputusan para pemberi hutang bahkan sering kali kita harus patuh dan taat terhadap kesemena-menaan negara asing sekalipun menggarong SDA yang kita miliki. Pada akhirnya keputusan-keputusan pemerintah mengikuti titah para adidaya.
Pekerjaan Rumah anak bangsa begitu menggunung, semestinya kita menyadari tugas kita semua adalah kedaulatan negeri ini. Semuanya harus mengambil peran aktif, para pelajar harus sadar untuk apa dirinya belajar. para pendidik sudah semestinya mencurahkan seluruh kemampuannya untuk mencedaskan kehidupan bangsa serta memahamkan dan membimbing anak didiknya. Peran ulama dan kyai benar-benar dibutuhkan ia harus menjadi pemantik rohani bukan hanya untuk santri, tapi umat dan masyarakat, mengingatkan tugas manusia sebagai "khalifah fil ardi", memaknai khilafah dengan benar, bukan dengan memanas-manasi masyarakat untuk unjuk rasa dan makar, tetapi bagaimana setiap manusia mencintai negaranya dan turut aktif menjadi bagian penjaga bumi ini (khalifah fil ardi), serta para pemangku kekuasaan yang terus mengupayakan Indonesia yang berdikari dan menyediakan pendidikan berkualitas, bukan bekerjasama dengan para penjahat membodohi rakyat dan melubangi bahtera Indonesia agar tenggelam.
Dengan itu semua akan lahir anak-anak bangsa yang siap menyelesaikan tugasnya menggapai kedaulatan serta kemerdekaan seutuhnya, menjadi para politikus, pejabat wakil rakyat, kepala daerah yang cerdas dan terpecaya dalam mengemban amanat kesejahteraan sosial, membangun perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan pribadinya namun memikirkan kesejahteraan karyawan dan turut menyumbang tambahan devisa untuk negara dengan kapasitas ekspornya, dan tidak merusak ekosistem alam agar tetap memiliki lingkungan sehat. Menjadi manusia yang berperan dengan kadar kemampuannya.
 Saat kita semua sadar dengan PR ini dan mulai berbuat, maka kita akan menjadi nasionalis yang agamis.
Hanya coretan alam pikiran, tak berarti memutlakannya, karena "seseorang disebut menuhankan keinginan dirinya jika dia memutlakan diri dan pikiranya sendiri (Cak Nur)".
Ditulis oleh Mursyid Al Haq
 Setelah membaca tulisan link dibawah merasa ingin menuliskan PR saya selaku anak bangsa.
https://www.kompasiana.com/www.anisjasmerah.blogspot.com/utang-luar-negeri-investasi-asing-dan-kedaulatan-bangsa-indonesia_568df918f67e61810502a283 

Post a Comment

3 Comments