Menyembelih Kambing Hitam Takdir

Menyembelih Kambing Hitam Takdir. Dengan menempuh pendidikan sebenarnya kita telah menolak  paham takdir yang salah, karena secara tidak langsung seseorang yang belajar ia juga sekaligus yakin bahwa tidak ada yang dapat pintar tanpa proses. Berarti ia telah membenarkan konsep sebab akibat. Namun aneh bin ajaibnya masih ada aja tuh penggemar kambing hitam, Takdir Tuhan selalu jadi sasaran empuk, akibatnya Tuhan dianggap adilnya kadang-kadang, kalau lagi ngasih duit baru dibilang adil sambil sujud syukur...heheh. Terus sesekali marah dan bilang Tuhan ngga adil, makhluk kurang ajar...Model apa lagi ini.
Kalau Tuhannya begitu mendingan cari Tuhan baru deh yang lebih bijaksana.
Takdir adalah ketetapan-ketetapan logis yang manusia dan Tuhan benarkan. Keterbatasan kita manusia pada pengetahuan menjadi tabir, sehingga tak semuanya sebab dapat tersingkap, dan kita baru tersadar setelah akibat terjadi di pelupuk mata.
Sekelompok kaum aja ngga bisa berubah kalau ngga usaha dan usahanya bukan dengan doa sambil maksa dan berakhir putus asa, usahanya membangun kesejahteraan...bukan dengan teriak-teriak, sampe putus pita suara juga ngga bakalan ada tuh perubahan...walau hanya sebesar kuman sekalipun.
Apakah kita diberi pilihan dan menjadi manusia yang punya kebebasan atau jadi wayang yang kumaha dalang?
Jadi tolong jangan maafkan Tuhan karena ia tak pernah punya salah...
Besok sekalian sembelih kambing kurban, sembelih juga tuh kambing hitam...wkqkqk

Post a Comment

0 Comments