Aku terjebak Teks, jangan mau Dikutuk Jadi Islam
Setelah liat KTP disana tertulis ISLAM sebagai agama yang aku anut, merupakan
paham yang dipegang mayoritas penduduk Indonesia. Terlahir jadi warga dengan kayakinan sesuai masyarakat kebanyakan. Karena kedua orang tua muslim. Dan sampai saat ini tidak terpikir untuk pindah agama...
Namun yang jadi persoalan, untuk menjawab pertanyaan apakah agama ini warisan, sebagai mana artikel yang diviralkan Afi N seorang anak SMA yang banyak kena bully kaum pentol korek itu, sungguh tidak mudah. Kita semua benar-benar terjebak teks.
Pernah suatu saat mendengar pertanyaan, apakah benar jika membuktikan adanya Tuhan dengan Al-quran atau hadist, sedangkan kita sendiri diposisi mempertanyakan keberadaan tuhan, bagaimana mungkin kita percaya dengan kalamnya. Sudahlah pertanyaan ini selesaikan saja dengan guru diniahmu. Tapi jangan tanya sama ustdz yang lagi kampanye di mesjid sambil emosi, nanti dikatain kafir kamu.
Lalu semakin dewasa, banyak melihat persoalan baru mengenaik teks-teks suci itu, bahkan kemaren kata si ustdz anu, di surga ada pesta seks, jelas aku gembira karena pengen banget...tapi dipikir-pikir, ini ustdz kok pornonya ngga ketulungan yah...bukankah ayat lain menjelaskan kenikmatan surga tidak bisa dibayangkan dan bahkan belum pernah terpikirkan manusia, terlihat mata, atau telinga dengar, dan dapat dipastikan bukan permainan congklak...
Aku sebenarnya setuju dengan kata-kata Ahok, jangan mau dibohongi pake alquran, karena memang begitu adanya, teks suci itu bisa sembrono orang tafsirkan, padahal kata kyaiku, untuk mengupas alquran, butuh modal paham balaghoh dan mantiq setelah tuntas nahwu shorof dan melotok bahasa arab.
Belum lagi pembahasan taqdir, masa orang-orang yang kena tipu fist travel umroh disuruh ikhlas dan bersabar karena ini semua ujian dan kehendak tuhan yang sudah diatur olehnya, terima takqdirmu saja, coba begitu jahatnya tuhan sama mereka yang pengen ke tanah suci jadi tamunya.
Lagi-lagi aku garuk kepala, agama ini warisan atau kutukan sih..., atau kita semua yang ngga paham dengan ajarannya, karena haram pake logika, padahal kan agama untuk mereka yang waras, karena orang "gila" kata guru fiqihku ngga kena beban taklif.
Sudahlah aku mau ngaji dulu sama pak kyai, mendalami agamaku. Oh iyah di pengajian sejarah kemaren, kata pak kyai, kamu jangan cuman ngafalin alquran tapi harus memahami maknanya, karena Abdurraman bin Muljam yang bunuh Sayidina Ali bin Abi Thalib adalah orang yang hafal alquran. Aku merinding dengernya, yang bunuh makhluk paling saleh setelah Rasululloh, hafal Alquran. Teks suci ini sungguh dapat dijadikan pembohongan oleh mereka yang ngga pake logika.
Oh satu lagi yang agamanya bukan warisan jangan mudah kena tipu-tipu saracen, kalau pegang ponsel pintar kamu juga harus sedikit pintar, yang otaknya jalan ngga suka marah-marah sambil beli panci buat ngebom, eh salah maksudnya buat masak air biar mateng, terus nyeduh kopi.
Islam itu Rahmat kalau ngga menjadi rahmat berarti islamnya kutukan.
2 Comments
bagus..
ReplyDeleteSyukron ayah...
ReplyDeleteEmang susah dimengerti yah bahasanya?